Email Spam vs. Email Pemasaran yang Sah: Bagaimana Membedakannya
Email spam dan email pemasaran yang sah adalah dua hal yang sangat berbeda. Email spam adalah email yang tidak diinginkan yang dikirim ke banyak orang secara bersamaan, tanpa izin dan tanpa relevansi dengan kepentingan penerima. Sementara email pemasaran yang sah adalah email yang dikirim ke pelanggan yang telah memberikan izin atau persetujuan, dan berisi informasi atau tawaran yang relevan dengan minat atau kebutuhan mereka.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membedakan antara email spam dan email pemasaran yang sah:
1. Izin atau persetujuan: Email pemasaran yang sah hanya dikirim ke orang yang memberikan izin atau persetujuan untuk menerima email tersebut. Biasanya, ini dilakukan melalui langkah-langkah seperti pendaftaran atau langganan newsletter. Sementara email spam dikirim tanpa izin atau persetujuan dari penerima.
2. Konten yang relevan: Email pemasaran yang sah harus berisi informasi yang relevan dan berguna bagi penerima. Misalnya, email pemasaran yang sah dapat berisi informasi tentang penawaran, promo, atau informasi produk yang baru dirilis. Sementara email spam biasanya tidak terkait dengan kepentingan atau minat penerima.
3. Opt-out atau opsi berhenti berlangganan: Email pemasaran yang sah selalu menyertakan opsi untuk berhenti berlangganan atau opt-out. Dengan begitu, penerima dapat memilih untuk tidak menerima email pemasaran yang dianggap tidak relevan lagi. Sementara email spam tidak selalu menyertakan opsi tersebut atau bahkan tidak memiliki opsi tersebut.
4. Penyedia email marketing yang sah: Email pemasaran yang sah dikirim oleh penyedia email marketing yang sah dan terpercaya. Ini berarti penyedia email marketing tersebut telah mengikuti aturan dan regulasi yang diberlakukan oleh pemerintah dalam pengiriman email pemasaran, seperti Controlling the Assault of Non-Solicited Pornography and Marketing (CAN-SPAM) Act di Amerika Serikat.
Dengan memperhatikan beberapa poin di atas, kita dapat membedakan antara email spam dan email pemasaran yang sah. Selain itu, sebagai penerima email, kita harus selalu berhati-hati dan tidak memberikan informasi pribadi atau data sensitif kepada pengirim email yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.